Minggu, 04 Maret 2012

TEH

THE (CAMELIA SIMENSIS)
Pemangkasan pada kebun Seedling
A.Pemangkasan indung ( centering )
Diameter batang 2-3 cm, tinggi lebih kurang 90 cm-1 m, dipotong dengan ketinggian 12-15 cm dari tanah tujuan : tanaman mempunyai percabangan yang banyak.Mempertahankan tinggi tanaman dalam bidang petik.
B.Pemangkasan bentuk
Setelah tanaman berumur ½ - 2 tahun, panjang 40 cm dari permukaan tanah. Tujuan : membentuk frame ( bidang petik ) yang melebar.
C.Pemangkasan meja
Ketinggian 60 cm dari permukaan tanah
D.Pemangkasan bersih
Dari ketinggian 140 cm menuju kembali ke pangkas meja (menghilangkan  cabang cacing ). Dilakukan 4-5 kali sampai umur30-40 tahun
E.Pemangkasan leher akar
Pemangkasaan berat pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah dengan maksud untuk replanting.
Pemangkasasan kebun dari stek
Bibit stek ditanam tinggi 30-40 cm, setelah tumbuh sampai 60 cm, pucuk dipotong   sehingga akan mengeluarkan cabang dan tunas baru yang keluar sampai ketinggian 5 cm di atas bidang petik baru dilakukan pemetikan ( ke pemangkasaan meja kembali )

F. PEMETIKAN
Adalah pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat-syarat pengolahan.
1.Pemetikan jendangan
2.Pemetikan produksi
Pemetikan Jendangan
    Pemetikan yang dilakukan pada tahap awal setelah tanaman dipangkas untuk membentuk bidang petik yang lebar dan rata. Dimulai setelah 60 % areal kebun telah memenui syarat dijendang,. Dilakukan 6-10 kali petikan.
Pemetikan Produksi
    Dilakukan terus menerus dengan daur petik tertentu dan jenis petikan tertentu sampai tanaman dipangkas kembali.
         Rumus Petik : Menggambarkan daun yang dipetik dan daun yang ditinggalkan , makin banyak yang dipetik, Pemetikan makin kasar, makin tua semakin jelek kualitasnya. Satu cabang banyak yang dipetik kualitasnya semakin rendah tetapi kuantitasnya semakin banyak.
RUMUS-RUMUS PETIK
Pemetikan Serakah
Yang dipetik pucik peko saja dan kualitasnya tinggi
Pemetikan titik emas/titik putih
         Yang dipetik adalah :
                         P     +    1       /        K     +     1
                Yang dipetik         Yang ditinggalkan
           P = Peko
           K = Kepel
           1 = Daun normal
Pemetikan Halus
          P + 2/ K + 1 dan b + 1 / K + 1
Pemetikan Sedang
         P + 2/ K + 1 dan P + 3 muda / K + 1 dan b + 1 / k + 1
Pemetikan Kasar
         P + 3 / K + 1 dan b +1 / K + 1
Pemetikan Sangat Kasar
         P + 4 / K + 1 dan b +1 / K + 1
PROSESING TEH
Teh Hitam : Warna hitam kecoklatan kualitas lebih baik, ekspor
Teh Hijau   : Proses lebih sederhana, kualitas rendah, diperlukan sebagai bahan teh wangi.
Teh wangi, teh yang dicampur dengan bunga melati gambir (tajuk putih tangkai merah )
TAHAP PROSESING teh HITAM
1.Pelayuan
Dilakukan pada bak palayuan, panjang 3 m lebar 1 m tinggi 70 cm. Dasar bak berlubang, dari bawah dialirkan uap panas akan menghasilkan pucuk layu seragam.
2.Penggilingan Penggulungan
Pemecahan sel-sel daun ( tidak menghancurkan daun ) hasil gilingan ditampung (1-3 ayakan )
Maksud pengayakan : teh homogen sehingga memudahkan fermentasi
3.Fermentasi
Dilakukan di rak fermentasi, 4-5 susunan. Hasil gilingan yang sama harus pada satu rak.
Tempat fermentasi Kotak fermentasi Mempengaruhi hasilnya
4.Pengeringan/penggorengan
Menghilangkan air sampai kering alatnya seperti mollen
5.Sortasi/pemilihan
Dipilih yang betul-betul seragam. Pucuk peko, warnanya seragam, aroma enak, ukuranya seragam sebagai teh ekspor.
Penampungan teh 
         teh HIJAU
Diproses dari pemetikan kasar sampai sangat kasar, ada yang pakai pelayuan ada yang tidak, penggilingan sederhana tidak memakai ayakan, pengilingan langsung dikeringkan, tanpa sortasi dibeli oleh pabrik teh.
         teh WANGI
teh jelek dipisah antara daun tua, muda dan ranting diproses dicampur bunga melati gambir.

KELAPA SAWIT (Elaeis guinensis Jacq)
PEMELIHARAAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
TBM : 2,5 tahun (tahun I, tahun II, tahun III : 6 bulan)
Pemeliharaan TBM meliputi:
A.Konsolidasi
        Pemeriksaan situasi blok demi blok yang sudah ditanam untuk melihat kekurangannya, kemudian memperbaikinya
B.Pemeliharaan jalan.
        Pekerjaan peningkatan jalan terutama pengerasan perlu dilakukan karena frekuensi pemakainnya akan meningkat terus (angkutan pekerja, pupuk dan sebagainya).
C.Penyisipan tanaman
        Tanaman yang mati, rusak berat, sakit, abnormal perlu disisip/disulam segera.
D.Pemberantasan alang-alang
        Dengan wiping (melap/menyapukan kain yang telah dicelup dengan racun): campuran minyak tanah, solar, oli bekas.
E.Pemeliharaan piringan pokok
        Piringan harus dibersihkan dari gulma Radius piringan
H.Kastrasi atau Ablasi
        Pengebirian bunga jantan/betina muda pada TBM dilakukan sebulan sekali (dimulai umur 14 bulan, selama 10-12 bulan)
Kegunaan kastrasi:
a)      Merangsang pertumbuhan vegetatif; menghemat unsur hara
b)      Kondisi tanaman lebih bersih (mengurangi gangguan tikus)
c)       Kastrasi diikuti polinasi menyebabkan tandan lebih besar dan sempurna
d)      Saat ini kastrasi untuk menghasilkan buah sudah ditinggalkan karena biaya besar sekarang digunakan SPKS (Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit).
I.Penyerbukan (pollinasi)
        Digunakan SPKS, kumbang Elaedobius kamerenicus
J.Pemberantasan Hama dan Penyakit
        Kumbang tanduk, Belalang, Ulat Api, Penggerek bunga, Tikus, Babi Hutan, Gajah, Landak, Kera, Penyakit Tajuk.

PEMELIHARAAN TANAMAN   MENGHASILKAN
A.Pemeliharaan jalan, teras, parit dll
B.Pemberantasan gulma pada TM
C.Pemangkasan pelepah daun
    Fungsi pemangkasan :
                                a.sanitasi, mencegah hama dan penyakit
                                b.memperlancar penyerbukan
                                c.mempermudah panen.
                                d.menciptakan kondisi kerja yang baik dengan pekerja.
Ada 2 sistem pemangkasan
        songgo satu : umur kurang dari 10 tahun, pemotongan satu lingkaran dari tandan terbawah.
        Songgo dua : umur kurang dari 10 tahun dilakukan sampai 2 lingkaran ditinggalkan atau dua pelepah daun di bawah tandan matang tidak dipotong sedang selainnya yang berada di bawahnya harus dibuang.
D.Konsolidasi dan inventarisasi
E.Penjarangan , sampai pada tahun 1971 kepadatan 143 – 148 dijarangkan menjadi 130 pohon/ha. Varitas yang digunakan D X D dan T X D/ D X T . Saat ini D x P : 130 pohon/ha. Percobaan penjarangan pada prinsipnya dilakukan sebagai berikut :
  1. Selektip : abnormal, sakit, mati, ditumbang
  2. Sistematis: menurut pola tertentu ada beberapa macam yaitu : 1/5 ; 1/6 ; 1/7 ; 1/8 ; 1/9
F.Pemupukan tanaman menghasilkan.
    Teknik aplikasi, dosis, jenis pupuk dan lain-lain tergantung dari : jenis tanah, umur tanaman, tingkat produksi yang dicapai, realisasi pemupukan sebelumnya, jenis pupuk yang akan dipakai, Tenaga kerja yang tersedia, Keadaan penutup tanah, Analisa kadar hara daun. Jenis pupuk yang diberikan : N,P, K, Mg dan Bmeliputi Urea, TSP, KCl/MOP, Kieserite dan Borax.
a)      Urea 2 – 2,5 kg/pohon/ha                                                            
b)      MOP (KCl) 2,5 – 3 kg/pohon/ha   2 X aplikasi
c)       Kieserite 1 – 1,5  kg/pohon/ha
d)      TSP 0,75 –1 kg/pohon/ha              1 kali aplikasi                                    
e)      Borax 0,05 –0,1 kg/pohon/ha  2 kali aplikasi
        Dilakukan di awal musim hujan (I), dan akhir musim hujan (II)
Cara pemberian:
v      Pupuk ditabur merata pada jarak 50 cm dari pokok
v      Pupuk P, K, Mg, ditabur 1 – 3 meter dari pokok
v      Pupuk B jarak 30 – 50 cm dari pokok.

PENGOLAHAN
Tandan buah segar menjadi CPO melalui proses :
a.Pengangkutan buah ke pabrik.
        Buah segera diangkut ke pabrik. Buah yang tidak segera diolah akan menyebabkan Kandungan asam lemak bebas (free fatty acid/ffa) tinggi. Untuk menghindari KALB, paling lambat 8 jam harus sudah diolah. Buah diangkut dengan truk kemudian ditimbang lalu dimasukkan dalam lori perebusan  dengan kapasitas 2,5 ton/lori.
b.Perebusan
        Buah direbus dengan mengalirkan uap panas selama 60 menit suhu 125o C dengan tekanan 2,5 atm .
Maksud perebusan:
        Buah mudah dilepas dari tandannya
        Membunuh enzim penstimulir pembentukan asam lemak bebas.
        Daging buah lunak
        Memudahkan inti lepas dari cangkang
        Menambah kelembaban daging buah sehingga minyak mudah dikeluarkan.
c.Pelepasan buah dan pelumatan
        Tandan yang telah direbus masuk ke mesin pelepas buah (threser), buah yang lepas/rontok dibawa ke mesin pelumat (digester), sambil dilumat, buah diuapi supaya daging buah hancur dan lepas dari bijinya (memudahkan proses pengeluaran minyak/ekstraksi). Tandan kosong menuju tempat pembakaran (incinerator) digunakan sebagai bahan bakar. Sisa pembakaran diperoleh abu digunakan sebagai pupuk kalium.
d.Pengeluaran minyak
        Pengeluaran minyak dengan pengepresan (mesin pengepres type hydraulic) setelah daging buah lumat kemudian dipres untuk dipisahkan dari ampasnya.
 e.Pemurnian dan penjernihan minyak
        Minyak dari mesin pengepres mengandung 45 % sampai 55 % air, Lumpur dan bahan-bahan lainnya menuju ke tangki pemurnian (klarifikasi) akan diperoleh minyak murni 95 %, sisanya lumpur.
        Minyak murni ditampung dalam tangki, dipisahkan dengan air yang masih terkandung di dalamnya. Selanjutnya dilewatkan continuous vacuum drier sehingga diperoleh minyak dengan kadar air kurang dari 0,1 %. Lumpur disaring masuk dalam tangki kemudian dipanasi lagi untuk dipisahkan dengan kotorannya(klarifikasi)
f.Pemisahan biji dari sisa-sisa daging buah 
        Sisa pengepresan (ampas) masuk pada pembuangan sisa daging buah (depericarper). Pada proses pemisahan biji dari sabutnya digunakan proses pengeringan dan penghembusan sehingga serat-serat dan bahan –bahan lain yang kering/ringan terhembus keluar (ditampung) sebagai bahan bakar ketel uap.
g.Pengeringan dan pemisahan biji
        Biji dari depericarper masuk dalam silo untuk dikeringkan. Biji yang kering intinya mengkerut sehingga mudah lepas dari cangkangnya.

h.Pemisahan inti dari cangkangnya.
        Prinsipnya perbedaan berat jenis antara inti dan cangkang, dengan cara mengapungkan biji dalam larutan lempung (BJ 1,16) sehingga inti melayang dan cangkang mengendap di dasar. Alat pemisah cangkang dari inti disebut hydrocyclone separator. Inti dibawa ke silo kemudian dikeringkan dengan suhu 80o C . Inti kering dipak untuk diolah lebih lanjut. Cangkang digunakan sebagai bahan bakar/pengerasan jalan/arang karbon aktif.

KELAPA (Cocus nucifera L)
        Hasil
  1. - Memungut Hasil
                    Umur                 3 – 4 tahun   genjah
                                                6 – 7 tahun   dalam
                                                -+ 3   tahun   hibrida
                   - Saat memetik
                     Buah berumur -+ 12 bulan
       - Cara petik : Dipanjat, galah, kera
       - Giliran petikan:  1 – 3 bulan sekali
       - Banyak hasil             : 1.5 – 2 ton/ pohon/tahun
                                                                 
2. Menyimpan Buah Kelapa
Keuntungan       - Pengupasan lebih mudah
                                                                 - Tempurung kerin
                                                                 - Kandungan air putih lembaga                 ( Kopra )
                                                                 - Kualitas lebih baik
3. Pengolahan
                          Pengolahan Kopra
                                - Pengupasan sabut
                                - Membelah buah
                                - Mengeringkan
                                                a. Panas Matahari
                                                b. Menggarang di atas api
                                                c. Dengan udara yang dipanasakan
                                                 
        Minyak Kelapa
                Pengolahan seerhana
                Pengolahan cara modern
                Pengolahan destilasi
        Parutan Kelapa kering ( Dessicated coconut )
                Potongan – potongan kecil putih lembaga
        Serat sabut kelapa
                Serat Pintal, Serat Sikat
        Arang Tempurung
                Mengabsorbsi gas beracun
        Nira dan gula kelapa
                Nira : Memilih mayang perlakuan mayang, penyadapan gula kelapa : gula semut, gula merah
        Nata de Coco
                Air kelapa – fermentasi bakteroi leukonostoc messenteroides

Tidak ada komentar:

Posting Komentar