Selasa, 25 Oktober 2011

Apa beda fisiologi tanaman dan fisiologi tumbuhan???

sumber dari materi staff lab ilmu tanaman pertanian UGM
Bedanya:
1. fisiologi tanaman adalah mempelajari proses dalam tubuh tanaman secara individu dan populasi
2.fisiologi tumbuhan adalah mempelajari proses dalam tubuh tumbuhan secara umum pada tingkatan molekuler dan seluler

Sabtu, 17 September 2011

Renungan buat Q yang membikin Q harus berterima kasih kepada siapa saja

Sumber dari CSS MoRA (Muhtar Tajuddin) 
dari pak ruchman basori

Assalamau'alaikum Wr. Wb.

Kepada adik-adikku CSS MoRA di 12 pt Mitra Kementerian Agama RI. Mencermati berbagai perkembangan dari seluruh rangkaian PBSB dari mulai rekruitmen, proses perkuliahan, pembinaan, pendampingan dan pengabdian pasca lulus sejak tahun 2005-2011,ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan sebagai sharing dan curah gagasan:

1. Sampai saat ini adik-adik kita yg mendaftar di UNAIR masih 26 orang lagi yg harus berjuang di tes gelombang ke-2, dimohon kepada kalian terutama css mora UNAIR untuk melakukan pendampingan dan bimbingan baik pada saat mendaftar mapun persipan tes. Untuk yg diterima di SNMPTN UI dan ITB sampai hari ini baru 2 orang;

2. Peserta PBSB yg telah menyelesaikan studi (198 orang) diharapkan segera memberitahukan ke pondok pesantren dan Kementerian Agama dan segera melakukan pengabdian pasca lulus. Jika pesantren yang bersangkutan belum memungkinkan untuk tempat pengabdian diharapkan memberitahukan ke Kementerian Agama untuk dicarikan solusinya. Kami sedang menunggu data siapa-siapa yg belum memulai pengabdian. Jika pengabdian tertunda beban kalian malah semakin berat untuk menyelesaikan selama 3 tahun. semakin cepat semakin baik. Dimohon kepada alumni agar pro aktif untuk menginformasikan dan membantu kami.

3. Kepada kalian dimohon untuk membantu menjelaskan visi misi PBSB kepada teman-teman kalian (angkatan 2005-2011) agar tidak selalu terjadi kesalahpahaman diantara kalian, pesantren dan Kemenag. Visi dan misi atau tujuan digelarnya program ini adalah semata-mata untuk mengembangkan pesantren yang selama Indonesia berdiri kurang mendapatkan perlakuan yg semestinya dari negara. Padahal mereka telah berjuang mewujudkan Indonesia merdeka.Sementara itu SDM pesantren umumnya homogen yaitu ahli agama (tafaqquh fiddin) oleh kaerena untuk menjawab tantangan zaman dibutuhkan SDM lainnya di bidang sains dan teknologi. Makanya PBSB dimaksudkan sebagai upaya mengejar ketertinggalan pesantren dibidang sains dan teknologi yg sangat dibutuhkan pesantren untuk tetap eksis di zaman globalisasi. Jadi tiket kalian adalah beasiswa untuk santri pesantren, makanya output dari program ini (alumni) untuk membangun dan memberdayakan pesantren, sebagaimana kami meyakinkan ke BAPPENAS dan Menkeu tg pentingnya PBSB.

4. Memang tidak mudah untuk mengimplementasikan rangkaian PBSB terutama program pengabdian karena masalahnya sangat komplek. Pertama, Tidak semua pesantren mempunyai visi dan perencanaan yang mapan, sehingga datangnya SDM baru kurang mendapatkan apresiasi yg semestinya; Kedua, umumnya pesantren berada dalam segala keterbatasan baik SDA maupun SDM sehingga sangat membutuhkan arsitek-arsitek baru yg segar; Ketiga, Hetrogenitas keilmuan peserta PBSB tidak semuanya bisa dimplementasikan secara langsung di pp, karena mapping pilihan studi masih bersifat umum; Keempat, Globalisasi dan modernisasi telah menjadikan manusia sekarang berorientasi pada materi dan rasionalitas. Maka program pengabdian menghadapi tantangan fundamental dari mainset hasil lulusan pt termasuk alumni PBSB. Pengabdian menjadi barang langka dan asing ditengah pragmatisme dan materislisme; Kelima, usia alumni pbsb yang sudah siap untuk menikah dan dinikahi menjadi masalah tersendiri terutama dalam hal menjalani proses pengabdian di pesantren. Bagaimana menopang hidup mereka dan sekaligus memikirkan masa depannya; Keenam, nampaknya masa 3 tahun nyantri sebagai syarat pendaftaran masuk PBSB belum cukup memahami seluk beluk pesantren, apakah tradisi, idiologi, pendidikan dan aspek keberpihakannya. Sehingga program pengabdian dianggap menjadi beban tersendiri oleh segelintir alumni pbsb, meskipun mereka pada saat diterima berkomitmen melakukan pengabdian. Pada kondisi ini kerap kali Kemenag menjadi pihak yang dipersalahkan oleh peserta dan menganggapnya kemang tidak mempunyai konsep yang jelas tentang pengabdian alumni.

5. Terkait dengan no. 3 dan 4 saya memohon dengan hormat dan sangat kepada kalian untuk legowo membuka pikiran, mental dan hati untuk merealisasikan program pengabdian sebagaimana yg telah digariskan Kemenag sebagai wujud tanggungjawab moral kepada rakyat Indonesia. Diskusi-diskusi tentang pengabdian sudah semestinya diarahkan pada sumbangsih konstruktif u mengimpelemntasikan pengabdian bukan malah sebaliknya. sekali lagi ini memang tidak mudah. Bagi yg telah mengabdi saya meberikan penghargaan dan apresiasi yg setinggi-tingginya, bagi yang belum u segera ke pesantren.

6. Di pesantren dikenal "ngalap berkah", di masyarakat modern dan terdidik juga mengenal istilah itu dengan bentuknya yang lain misalnya berhubungan baik dengan para prof, Dr dan civitas akademika lainnya unruk membangun jaringan. Itu namanya juga ngalap berkah. Oleh karena itu saya kok berfikir, kalian tidak usah hawatir tg masa depan kalian. kalau kalian memikirkan orang lain tentu Tuhan juga akan emikirkan nasib kalian.

Demikian sekedar renungan, semoga menambah wawasan dan membangkitkan semangat untuk bersama pesantren membangun negeri ini.

Wassalam

Jumat, 16 September 2011

TUGAS MAKALAH KULIAH “KEBUTUHAN FISIK MANUSIA AKAN ELIMINASI DAN PERSONAL HYGIENE”


BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap saat, contohnya kebutuhan fisik. Kalau kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi, maka hidup manusia akan menjadi sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa. Akan tetapi kalau kebutuhan dasar  manusia, khususnya kebutuhan fisik tidak terpenuhi, maka manusia akan terganggu hidupnya.
Kebutuhan fisik manusia terdiri dari 2 macam yaitu kebutuhan fisik manusia terhadap eliminasi dan kebutuhan fisik manusia terhadap personel Hygiene. Kedua-duanya sangat penting peranannya dalam menjaga kestabilan tubuh manusia.


BAB II
KEBUTUHAN FISIK MANUSIA AKAN ELIMINASI DAN PERSONAL HYGIENE
A.    Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi terdiri dari kebutuhan eliminasi alvi (berhubungan dengan defekasi) dan kebutuhan eliminasi uri (berhubungan dengan berkemih). Dalam memenuhi kebutuhan eliminasi, sangat di perlukan pengawasan terhadap masalah yang berhubungan dengan gangguan kebutuhan eliminasi, seperti: obstipasi, inkontinensia, retensi urine, dan lain-lain. Gangguan tersebut dapat mengganggu pola aktivitas sehari-hari.
Untuk memenuhi kebutuhan eliminasi, ada beberapa prosedur keperawatan yang dapat dilakukan, di antaranya pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi dengan pispot pada pasien yang tidak mampu melakukannya secara mandiri, melakukan huknah rendah, huknah tinggi, pemberian gliserin per-rektal, evakuasi feces manual, memenuhi kebutuhan eliminasi urine dengan urinal, pada pasien yang tidak mampu melakukan secara mandiri dan pemasangan kateter kondom
  1. Menggunakan Pispot untuk Defekasi
Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan eliminasi alvi secara mandiri ke kamar kecil, dilakukan dengan menggunakan pispot (Penampung).
Tujuan:
-          Memenuhi kebutuhan eliminasi alvi.
Alat dan Bahan:
a.       Alas / perlak
b.      Pispot
c.       Air bersih
d.      Tissue
e.       Skrin (sampiran) bila pasien di rawat di bangsal umum
f.       Sarung tangan

Prosedur Kerja:
1.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien, lalu pasang sampiran bila pasien di rawat di bangsal umum
2.      Cuci tangan
3.      Gunakan sarung tangan
4.      Pasang pengalas di bawah glutea
5.      Tempatkan pispot di atas pengalas tepat di bawah glutea dengan posisi bagian lubang pispot tepat di bawah anus. Pada saat meletakkan pispot, anjurkan pasien untuk mengangkat daerah glutea (bila pasien mampu) untuk memudahkan meletakkan pispot
6.      Setelah posisi pispot tepat di bawah glutea, tanyakan pada pasien tentang kenyamanan posisi tersebut. Jaga privasi pasien selama prosedur
7.      Anjurkan pasien untuk defekasi pada tempatnya / pispot yang telah terpasang
8.      Setelah selesai, siram daerah anus dan sekitarnya dengan air sampai bersih dengan bantuan tangan yang bersarung tangan, kemudian keringkan dengan tissue
9.      Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
10.  Catat tanggal defekasi, karakteristik feces seperti: jumlah, konsistensi, warna, ocial respons pasien selama prosedur


  1. Konsep Personal Hygiene
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentinu dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , ocial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

  1. Macam-macam Personal Hygiene
a.       Perawatan kulit kepala dan rambut
b.      Perawatan mata
c.       Perawatan hidung
d.      Perawatan telingga
e.       Perawatan kuku kaki dan tangan
f.       Perawatan genetalia
g.      Perawatan kulit seluruh tubuh
h.      Perawatan tubuh secara keseluruhan

  1. Tujuan Personal Hygiene
a.       Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b.      Memelihara kebersihan diri seseorang
c.       Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d.      Mencegah penyakit
e.       Menciptakan keindahan
f.       Meningkatkan rasa percaya diri

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a.       Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b.      Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene.
c.       Status ocial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d.      Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
e.       Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
f.       Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
g.      Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.


  1. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
a.       Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
b.      Dampak Psikososial
Masalah ocial yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi ocial.

BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa kebutuhan fisik manusia akan eliminasi dan personal hygiene sangat penting uttuk diperhatikan. Penjelasan diatas sangat perlu dipraktikkan oleh setiap orang yang menginginkan tubuhnya tetap sehat setiap saat dan akhirnya dapat beraktivitas sebagaimana mestinya.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi. http://kapukpkusolo.blogspot.com. Diakses tanggal 14 September 2011.

Bengkulu, Boy. 2009. Konsep Personal Hygiene.  http://hidayat2.wordpress.com. Diakses tanggal 14 September 2011.

Silabus Materi Kuliah Dasar-dasar Genetika Semester V Pak Wid, Tahun Ajaran 2011-2012, Fakultas Pertanian UGM


Bab I : Kromosom dan Gametogenesis
Bab II : Hukum Mendel dan Segenap Penyimpangannya
Bab III : Istilah-istilah Mono dan Dihibrid
Bab IV : Bahan Genetik dan Ekspresivitas Gen

Ujian Sisipan

Bab V : Tautan Gen 1 & 2
Bab VI : Kromosom Kelamin dan Sex Determination
Bab VII : Pewarisan Sifat diluar Inti

PKM Vertiklultur dan Hidroponik Objek Pesantren dan Santri

Account Penting

Selasa, 13 September 2011

Fisiologi Tanaman


Sumber asli: 
 Pada tanaman, melakukan fotosintesis untuk mendapatkan energy. Fotosintesis sendiri adalah suatu proses pengubahan CO2 dan air menjadi bahan kimia organic menggunakan energy dari cahaya disertai pembebasan O2.  Fotosintesis pada tumbuhan dapat terjadi pada seluruh bagian tumbuhan yang berwarna hijau, dimana bagian yang memiliki kloroplas. Fotosintesis terdiri dari 2 tahapan, yaitu reaksi cahaya, dimana tahapan fotosintesis yang mengubah energy matahri menjadi energy kimia. Tahapan yang kedua adalah siklus calvin, dimana karbohidrat disintesis.
Pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai fisiologi dari Tectona grandis. Dimana, Tectona grandis merupakan salah satu contoh dari tanaman yang bersintesis C3 untuk membentuk glukosa.
Sintesis C3, diawali dengan fiksasi CO2, yaitu menggabungkan CO2 dengan sebuah molekul akseptor karbon. CO 2 tersebut difiksasi ke gula karbon lima, Ribulosa bifosfat (RuBP), oleh enzim karboksilase RuBP, yaitu rubisko.
Molekul karbon enam tersebut tidaklah stabil dan segera terpisah menjadi dua molekul fosfogliserat (PGA), yang adalh karbohidrat stabil berkarbon tiga yang pertama kali terbentuk sehingga, sintesis ini disebut sintesis C3.
Reaksi yang terjadi adalah :
RuBP + CO2                                       2 PGA
                                                                            Rubisko     
Fiksasi CO2 berlangsung secara spontan dan tidak memerlukan energi dari reaksi cahaya. Hal ini dikarenakan molekul PGA bukanlah molekul berenergi tinggi. Dua molekul PGA mengandung energy yang lebih kecil dibandingkan dengan satu molekul RuBP.
Untuk mensintesis molekul berenergi tinggi, energy dan electron dari ATP maupun NADPH hasil reaksi terang digunakan untuk mereduksi tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL), dimana 2 molekul PGAL menbentuk sebuah glukosa.
Siklus Calvin dikatakan lengkap, apabila terjadi pembentukan glukosa yang disertai dengan regenerasi RuBP. Ketika enam molekul CO2 bergabung dengan enam molekul RuBP dihasilkan satu glukosa dan enam RuBP sehingga siklus dapat  dimulai lagi.