Minggu, 04 Maret 2012

SAWIT


        Pendahuluan
        Hasil CPO (Crude Palm Oil) diperdagangkan sebagai minyak mentah dan pada tahun-tahun terakhir ini sebagai bahan baku pabrik pengolah minyak mentah dan industri oleokimia yang menggunakan bahan dasar dari minyak kelapa sawit.
        Sejarah Kelapa Sawit Di Indonesia
Penggunaan Minyak sawit :
        1.Daging buahnya (mesokarp) digunakan sebagai bahan baku CPO (Crude Palm Oil)
        2.Inti sawit digunakan sebagai bahan baku PKO (Palm Kernel Oil) atau minyak inti sawit.
Penggunaaan Kelapa Sawit:
        a.Bahan Makanan :mentega, lemak untuk masak (shartening), bahan aditif coklat, eskrim dan makanan ternak. Kadar kolesterol minyak sawit sebesar 12 – 19 ppm, untuk kedelai 20 – 35 ppm dan jagung 10 – 95 ppm.
        b.Kosmetika dan Obat :sebagai cream, shampoo, lotion, pomade. Buah kelapa sawit kaya akan vitamin E (tocopherol dan tocotrienol).
        c.Industri berat/ringan: industri kulit sebagai bahan pelembut dan fleksibel, industri tekstil, pelumas yang tahan tekanan dan suhu tinggi, industri ringan sebagai bahan sabun, semir sepatu, lilin, detergent, tinta cetak dan lain-lain.
        d.Pemanfaatan limbah: Janjang/tandan kosong dapat dipergunakan sebagai pupuk dan alkohol sedangkan limbah padatnya digunakan untuk makanan ternak
C.BOTANI
        Nama Latinnya adalah Elaeis guineensis Jacq
        Elaeis dari elaion yang berarti minyak (bahasa Yunani)
        Guineensis berasal dari Guinea yaitu Pantai Barat Afrika
        Jacq adalah nama botanis Amerika Jacquin.
        Taksonomi
        Divisi                                     : Tracheophyta
        Kelas                                     : Angiospermae
        Ordo                                      : Cocoideae
        Famili                                   : Palmae
        Genus                                   : Elaeis
        Species                                : Elaeis guineensis Jacq
        Bagian Tanaman
        Akar         : akar skunder, akar primer tersier dan akar  kuarter
        Batang      : tegak lurus ke atas dengan diameter   40 –    60 cm, tinggi mencapai 30 m
        Daun         : bersirip genap, bertulang sejajar 40 –50 pelepah daun
        Bunga       :  tanaman di lapangan berbunga pada umur  12 – 14 bulan. Bunganya monoceios    (berumah satu).
Bungan jantan
        Dari setiap ketiak pelepah daun akan keluar satu tandan bunga jantan/betina. Tandan bunga jantan dibungkus seludang bunga, tiap tandan bunga memiliki 100 – 250 spikelet, tiap spikelet berisi 500 – 1500 bunga kecil yang menghasilkan tepung sari (jutaan) .
Bunga Betina
        Tandan bunga betina dibungkus seludang bunga yang pecah 15 – 30 hari sebelum anthesis. Satu tandan bunga memiliki 100 – 200 spikelet dan tiap spikelet memiliki 15 – 20 bunga betina.
        Buah    : pada tandan tanaman dewasa terdapat 600 – 2000 buah. Buah masak mempunyai berat 13 gram – 30 gram dengan panjang 5 cm.
Kematangan Buah
        1.Matang morfologis , bentuk sempurna, kandungan minyak optimal
        2.Matang fisiologis,matang lebih lanjut dimana akan tumbuh dan berkembang satu bulan sesudah matang morfologis.
        Buah jatuh dan lepas dari tandan. Tanda kriteria tandan dalam pemanenan diistilahkan dengan fraksi .
        Contoh : jika tandan akan dipanen belum memperlihatkan buah luar yang lepas maka dikatakan fraksi mentah. Jika 12 % - 25 % buah sudah lepas dikatakan matang.
        Biji                         : terdiri cangkang, embryo dan inti (endosperm).
Tipe Kelapa Sawit
Dibedakan dari :
a.Warna kulit buah (exocarp)
1.Nigrescent   : buah warna violet sampai hitam pada saat buah masih muda sedang warna merah kuning(oranye) untuk buah matang.
2.Virescent buah muda berwarna hijau sedang buah matang berwarna merah kuning (oranye)
3.Albescent buah muda warna kuning pucat  sedang buah matang berwarna kuning tua.
Varietas yang digunakan pada tanaman komersiel adalah Nigrescent, varitas yang lain sebagai program pemuliaan/koleksi.
b.Ketebalan cangkang (endocarp)
1.Dura ,daging buah tipis cangkang tebal
2.Pisifera, daging buah tebal cangkang tidak ada tetapi terdapat cincin serabut yang mengelilingi inti
3.Tenera, ketebalan antara dura dan pisifera
Dewasa ini dikenal beberapa tipe unggul, tipe/varitas ini merupakan hasil persilangan buatan antara tipe delidura dengan tipe pisifera
D.SYARAT TUMBUH
    Kelapa sawit merupakan tanaman tropis, tumbuh baik antara 13o LU – 12o LS meliputi Afrika, Asia, Amerika Latin. 
    Iklim
a.Curah Hujan : 2000 – 3000 mm/th. Hujan merata sepanjang tahun kurang baik, mengakibatkan  buah berkurang.
b.Suhu dan Tinggi Tempat : suhu optimal 28o C, ketinggian tempat 0 – 500 m di atas permukaan laut
c.Sinar Matahari : memerlukan sinar yang cukup, apabila kekurangan sinar mengakibatkan pertumbuhan lambat. Lama penyinaran  berpengaruh terhadap asimilasi, pembentukan bunga dan produksi buah.
d.Tanah  : Latosol. Podsolik Merah Kuning, sifat fisik dan kimia yang harus dipenuhi agar pertumbuhan optimal : drainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam dan pH 4-6. Tanah pasir dan gambut tidak cocok untuk kelapa sawit.
E. BUDIDAYA
Bahan Tanaman
a.Penyediaan benih
Benih disediakan oleh balai penelitian kelapa sawit (Marihat Research Station dan Balai Penelitian Perkebunan Medan)
Induk Delidura dan bapak Pisifera.
b.Pelaksanaan penyerbukan
1.Penyediaan serbuk sari
Sebelum bunga jantan matang dibungkus plastik kemudian dipotong selanjutnya di bawa ke laboratorium. Serbuk sari dipisahkan dengan tandan kemudian diangin-anginkan, setelah ini dimasukkan ke dalam tube dicampur dengan talk baru dimasukkan botol dan divakumkan.
2.Penyerbukan buatan
Dari pohon induk terpilih, tandan bunga betinanya ditutup dengan kantung plastik. Setelah bunga matang kemudian diserbuki dengan serbuk sari yang telah disiapkan. Pelaksanaannya memakai bamboo lanch dan pompa penekan (puffer). Setelah 6 bulan tandan buah telah masak.
3.Pengecambahan
Ada dua cara pengecambahan yaitu cara kering dan cara balai penelitian.
a.Cara Kering.
Pengupasan buah
Perendaman selama 5 hari
Dikeringanginkan selama 24 jam
Disimpan di dalam kantong plastik (500-700 benih) tutup rapat simpan dalam peti.
Periksa benih tiap 3 hari dan disemprot dengan air
Setelah benih berkecambah ambil dan pindah di pesemaian perkecambahan (15-20 hari).
b.Cara Balai
Penerimaan benih di laboratorium
Pemeraman dan seleksi
Test embrio dengan lakmus (warna violet muda embrio bagus)
Penyimpanan benih suhu 22o C
Pengecambahan dengan cara pertama dilakukan perendaman, rendamlah biji selama 6-7 hari di dalam air bersih. Setiap hari air harus diganti. Setelah selesai direndam biji didesinfeksi dengan dithane M-45 0,2 % selama 2 menit. Setelah itu dikeringanginkan selama 2 hari ditempat teduh. Kedua Pengecambahan , biji dimasukkan dalam kaleng pengecambahan dengan suhu 39o C kelembaban 60-70 %. Setiap 7 hari sekali benih diangin-anginkan lebih kurang 3 menit, setelah 60 hari benih dikeluarkan dari kaleng dan direndam dalam air bersih (kadar air 20-23 %) kemudian dikeringanginkan setelah 10 hari biji akan berkecambah cara ini dilakukan oleh Marihat Research Centre, Balai Penelitan Benih Medan dan Socfindo.  
Pembibitan
Ada dua
1.Prenursery (dederan) baru ke pembibitan(nursery)
2.Langsung pembibitan.
Umur bibit 11 –12 bulan
Tempat pembibitan memenuhi syarat : areal rata, dekat sumber air, letaknya di tengah areal kebun.
Pengolahan lahan pembibitan.
Kebutuhan bibit/ha tergantung jarak tanam
Dederan (prenursery), benih yang berkecambah dideder dalan polybag kemudian ditaruh di bedengan lebar 120 cm panjang secukupnya. Kecambah ditanam dengan kedalaman 2 cm. Bibit berumur 3-4 bulan dengan 4-5 helai daun dipindah ke pesemaian.
Pesemaian bibit (main nursery). Polybag lebih besar (40 cm X 50 cm). Bibit dari dederan baru dipindah ke main nursery dengan jarak tanam segitiga samasisi 100 cm X 100 cm X 100 cm. Dewasa ini perkebunan kelapa sawit langsung pesemaian bibit tanpa dederan. Pemeliharaanya meliputi penyiraman, penyiangan,pengawasan dan seleksi serta pemupukan.
Pemindahan bibit ke lapangan
Bibit umur 8 bulan, umumnya 10-14 bulan dipindah ke lapang 
E.PERSIAPAN LAHAN
Areal : New planting (bukaan baru bekas hutan)
                    Konversi (bekas perkebunan karet dan lain-lain)
                    Replanting (areal kelapa sawit)
Pembukaan dapat dilakukan secara :
Mekanis
Kimia
Manual
Pembukaan Areal Baru
                a.Menumbang
                b.Merumpuk
                c.Merencek dan membakar
                d.Pengolahan tanah secara mekanis
Areal bukaan ulangan :
                a.Pengolahan tanah
                b.Meracun batang kelapa sawit
                c.Membongkar, memotong batang.
F.RANCANGAN (DESIGN) KEBUN
Membuat rancangan emplasemen (kantor dan pabrik), perumahan (pondok-pondok), jalan kebun dan lain-lain.
Macam-macam jalan di kebun :
  1. Jalan utama  menghubungkan afdeling dengan afdeling, afdeling dengan emplasemen, lebar 6-8 meter.
  2. Jalan pengangkutan hasil, arah jalan timur barat lebar 5-6 meter.
  3. Jalan kontrol, arah utara- selatan, lebar 5-6 cm
  4. Jalan pringgan, dipinggir kebun digunakan untuk mempermudah pengontrolan.
G.PENANAMAN
      a.Pengajiran: menentukan tempat yang akan ditanami kelapa sawit. Jarak
         tanam segitiga samasisi (9 X 9 X 9) meter. Dalam  satu hektar terdapat 143
          pohon.
      b. Pembuatan lubang tanam, panjang X lebar X dalam (50 X 40 X 40 ) cm
      c. Menanam
H.PEMELIHARAAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
TBM : 2,5 tahun (tahun I, tahun II, tahun III : 6 bulan)
Pemeliharaan TBM meliputi:
  1. Konsolidasi
  2. Pemeliharaan jalan,benteng, teras, parit dan lain-lain
  3. Penyisipan tanaman
  4. Pemberantasan alang-alang
  5. Pemeliharaan piringan pokok
  6. Pemeliharaan penutup tanah
  7. Pemupukan
  8. Kastrasi/sanitasi
  9. Pemberantasan hama/penyakit
  10. Pembuatan pasar pikul dan tempat pengumpulan hasil
A.Konsolidasi
        Pemeriksaan situasi blok demi blok yang sudah ditanam untuk melihat kekurangannya, kemudian memperbaikinya
B.Pemeliharaan jalan.
        Pekerjaan peningkatan jalan terutama pengerasan perlu dilakukan karena frekuensi pemakainnya akan meningkat terus (angkutan pekerja, pupuk dan sebagainya).
C.Penyisipan tanaman
        Tanaman yang mati, rusak berat, sakit, abnormal perlu disisip/disulam segera.
D.Pemberantasan alang-alang
        Dengan wiping (melap/menyapukan kain yang telah dicelup dengan racun): campuran minyak tanah, solar, oli bekas.
E.Pemeliharaan piringan pokok
        Piringan harus dibersihkan dari gulma
   Radius piringan
H.Kastrasi atau Ablasi
        Pengebirian bunga jantan/betina muda pada TBM dilakukan sebulan sekali (dimulai umur 14 bulan, selama 10-12 bulan)
Kegunaan kastrasi:
a)      Merangsang pertumbuhan vegetatif; menghemat unsur hara
b)      Kondisi tanaman lebih bersih (mengurangi gangguan tikus)
c)       Kastrasi diikuti polinasi menyebabkan tandan lebih besar dan sempurna
d)      Saat ini kastrasi untuk menghasilkan buah sudah ditinggalkan karena biaya besar sekarang digunakan SPKS (Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit).
I.Penyerbukan (pollinasi)
        Digunakan SPKS, kumbang Elaedobius kamerenicus
J.Pemberantasan Hama dan Penyakit
        Kumbang tanduk, Belalang, Ulat Api, Penggerek bunga, Tikus, Babi Hutan, Gajah, Landak, Kera, Penyakit Tajuk.
        I.PEMELIHARAAN TANAMAN 
  MENGHASILKAN
A.Pemeliharaan jalan, teras, parit dll
B.Pemberantasan gulma pada TM
C.Pemangkasan pelepah daun
    Fungsi pemangkasan :
                                a.sanitasi, mencegah hama dan penyakit
                                b.memperlancar penyerbukan
                                c.mempermudah panen.
                                d.menciptakan kondisi kerja yang baik dengan pekerja.
Ada 2 sistem pemangkasan
        songgo satu : umur kurang dari 10 tahun, pemotongan satu lingkaran dari tandan terbawah.
        Songgo dua : umur kurang dari 10 tahun dilakukan sampai 2 lingkaran ditinggalkan atau dua pelepah daun di bawah tandan matang tidak dipotong sedang selainnya yang berada di bawahnya harus dibuang.
D.Konsolidasi dan inventarisasi
E.Penjarangan , sampai pada tahun 1971 kepadatan 143 – 148 dijarangkan menjadi 130 pohon/ha. Varitas yang digunakan D X D dan T X D/ D X T . Saat ini D x P : 130 pohon/ha. Percobaan penjarangan pada prinsipnya dilakukan sebagai berikut :
  1. Selektip : abnormal, sakit, mati, ditumbang
  2. Sistematis: menurut pola tertentu ada beberapa macam yaitu : 1/5 ; 1/6 ; 1/7 ; 1/8 ; 1/9
F.Pemupukan tanaman menghasilkan.
    Teknik aplikasi, dosis, jenis pupuk dan lain-lain tergantung dari : jenis tanah, umur tanaman, tingkat produksi yang dicapai, realisasi pemupukan sebelumnya, jenis pupuk yang akan dipakai, Tenaga kerja yang tersedia, Keadaan penutup tanah, Analisa kadar hara daun. Jenis pupuk yang diberikan : N,P, K, Mg dan Bmeliputi Urea, TSP, KCl/MOP, Kieserite dan Borax.
a)      Urea 2 – 2,5 kg/pohon/ha                                                            
b)      MOP (KCl) 2,5 – 3 kg/pohon/ha   2 X aplikasi
c)       Kieserite 1 – 1,5  kg/pohon/ha
d)      TSP 0,75 –1 kg/pohon/ha              1 kali aplikasi                                    
e)      Borax 0,05 –0,1 kg/pohon/ha  2 kali aplikasi
        Dilakukan di awal musim hujan (I), dan akhir musim hujan (II)
Cara pemberian:
v      Pupuk ditabur merata pada jarak 50 cm dari pokok
v      Pupuk P, K, Mg, ditabur 1 – 3 meter dari pokok
v      Pupuk B jarak 30 – 50 cm dari pokok.
        J. HAMA DAN PENYAKIT
Hama:
  1. Hama nematoda  (Rhadinaphelencus cocophilus) gangguannya dijuluki “red ring disease”, menyerang akar. Penanggulangan : natrium arsenit.
  2. Hama tungau, hidup disepanjang tulang daun. Serangan menghisap cairan daun. Pengendalian : akarisida tetradifon
  3. Kumbang Oryctes, kumbang dewasa masuk titik tumbuh
  4. Hama ulat setora, memakan daun. Pengendalian racun kontak hostation
  5. Mamalia: babi hutan, kera , gajah, tikus, dan landak
Penyakit
  1. Penyakit akar Blast disease (Phytium sp) menyerang akar pada pesemaian tanaman akan mati mendadak, tanaman dewasa menyebabkan daun layu kemudian mati.
  2. Penyakit batang dry basl rot (Caratocytin paradox). Menyerang tandan bunga, pelepah daun disebabkan karena pembusukan (busuk kering) pada pangkal batang.
  3. Penyakit garis kuning pada daun (Fusarium oxysporum
        K.HASIL DAN PENGOLAHAN
1.Panen, umur 2,5 tahun
a.Kriteria panen : 60 % lebih buahnya telah matang. Panen umur 31 bulan, berat
   janjangan 3 kg.
   Penyebaran panen 1 : 5
b.Ciri tandan matang panen. Adanya buah yang lepas/jatuh dari tandannya
    sekurang-kurangnya 5  buah (kurang dari 10 kg) dan 10 buah (lebih dari 10 kg).
c.Persiapan panen: tempat pengumpulan hasil, perbaikan jalan, peralatan dodos, egrek.
d.Cara panen
        Semua tandan matang dipanen
        Tandan buah dipotong dengan dodos/egrek
        Pelepah daun yang menyangga buah dipotong.
e.Pengumpulan hasil
        Tandan buah diletakkan dipiringan, buah yang lepas diletakkan terpisah
        Tandan yang masih bergagang dipotong semepet mungkin, dikumpulkan di TPH.
        Buah lepas disatukan
        Tandan yang lepas dari TPH diangkut dengan truk, pengangkutan secepatnya.
f.Giliran(pusingan) panen. Setiap pekerja memanen 600 – 1000 kg buah (50 – 80 tandan buah). Seorang pemanen dalam seminggu, menggunakan system panen 5/7
        Banyaknya hasil.
        Hal ini tergantung pada beberapa factor :
        Kualitas tanaman
        Kesuburan tanaman
        Keadaan iklim
        Umur tanaman
        Gangguan hama dan penyakit
        Pemeliharaan tanaman
L.PENGOLAHAN
Tandan buah segar menjadi CPO melalui proses :
a)      Pengangkutan buah ke pabrik
b)      Perebusan buah(sterilisasi)
c)       Pelepasan buah (stripping) dari tandan dan
d)      Pelumatan (digesting)
e)      Pengeluaran minyak (ekstraksi)
f)       Pemurnian dan penjernihan minyak (klarifikasi)
g)      Pemisahan biji dari sisa-sisa daging buah.
h)      Pengeringan dan pemecahan biji
i)        Pemisahan inti dari cangkang.
a.Pengangkutan buah ke pabrik.
        Buah segera diangkut ke pabrik. Buah yang tidak segera diolah akan menyebabkan Kandungan asam lemak bebas (free fatty acid/ffa) tinggi. Untuk menghindari KALB, paling lambat 8 jam harus sudah diolah. Buah diangkut dengan truk kemudian ditimbang lalu dimasukkan dalam lori perebusan  dengan kapasitas 2,5 ton/lori.
b.Perebusan
        Buah direbus dengan mengalirkan uap panas selama 60 menit suhu 125o C dengan tekanan 2,5 atm .
Maksud perebusan:
        Buah mudah dilepas dari tandannya
        Membunuh enzim penstimulir pembentukan asam lemak bebas.
        Daging buah lunak
        Memudahkan inti lepas dari cangkang
        Menambah kelembaban daging buah sehingga minyak mudah dikeluarkan.
c.Pelepasan buah dan pelumatan
        Tandan yang telah direbus masuk ke mesin pelepas buah (threser), buah yang lepas/rontok dibawa ke mesin pelumat (digester), sambil dilumat, buah diuapi supaya daging buah hancur dan lepas dari bijinya (memudahkan proses pengeluaran minyak/ekstraksi). Tandan kosong menuju tempat pembakaran (incinerator) digunakan sebagai bahan bakar. Sisa pembakaran diperoleh abu digunakan sebagai pupuk kalium.
d.Pengeluaran minyak
        Pengeluaran minyak dengan pengepresan (mesin pengepres type hydraulic) setelah daging buah lumat kemudian dipres untuk dipisahkan dari ampasnya.
 e.Pemurnian dan penjernihan minyak
        Minyak dari mesin pengepres mengandung 45 % sampai 55 % air, Lumpur dan bahan-bahan lainnya menuju ke tangki pemurnian (klarifikasi) akan diperoleh minyak murni 95 %, sisanya lumpur.
        Minyak murni ditampung dalam tangki, dipisahkan dengan air yang masih terkandung di dalamnya. Selanjutnya dilewatkan continuous vacuum drier sehingga diperoleh minyak dengan kadar air kurang dari 0,1 %. Lumpur disaring masuk dalam tangki kemudian dipanasi lagi untuk dipisahkan dengan kotorannya(klarifikasi)
f.Pemisahan biji dari sisa-sisa daging buah 
        Sisa pengepresan (ampas) masuk pada pembuangan sisa daging buah (depericarper). Pada proses pemisahan biji dari sabutnya digunakan proses pengeringan dan penghembusan sehingga serat-serat dan bahan –bahan lain yang kering/ringan terhembus keluar (ditampung) sebagai bahan bakar ketel uap.
g.Pengeringan dan pemisahan biji
        Biji dari depericarper masuk dalam silo untuk dikeringkan. Biji yang kering intinya mengkerut sehingga mudah lepas dari cangkangnya.

h.Pemisahan inti dari cangkangnya.
        Prinsipnya perbedaan berat jenis antara inti dan cangkang, dengan cara mengapungkan biji dalam larutan lempung (BJ 1,16) sehingga inti melayang dan cangkang mengendap di dasar. Alat pemisah cangkang dari inti disebut hydrocyclone separator. Inti dibawa ke silo kemudian dikeringkan dengan suhu 80o C . Inti kering dipak untuk diolah lebih lanjut. Cangkang digunakan sebagai bahan bakar/pengerasan jalan/arang karbon aktif.

TEH

THE (CAMELIA SIMENSIS)
Pemangkasan pada kebun Seedling
A.Pemangkasan indung ( centering )
Diameter batang 2-3 cm, tinggi lebih kurang 90 cm-1 m, dipotong dengan ketinggian 12-15 cm dari tanah tujuan : tanaman mempunyai percabangan yang banyak.Mempertahankan tinggi tanaman dalam bidang petik.
B.Pemangkasan bentuk
Setelah tanaman berumur ½ - 2 tahun, panjang 40 cm dari permukaan tanah. Tujuan : membentuk frame ( bidang petik ) yang melebar.
C.Pemangkasan meja
Ketinggian 60 cm dari permukaan tanah
D.Pemangkasan bersih
Dari ketinggian 140 cm menuju kembali ke pangkas meja (menghilangkan  cabang cacing ). Dilakukan 4-5 kali sampai umur30-40 tahun
E.Pemangkasan leher akar
Pemangkasaan berat pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah dengan maksud untuk replanting.
Pemangkasasan kebun dari stek
Bibit stek ditanam tinggi 30-40 cm, setelah tumbuh sampai 60 cm, pucuk dipotong   sehingga akan mengeluarkan cabang dan tunas baru yang keluar sampai ketinggian 5 cm di atas bidang petik baru dilakukan pemetikan ( ke pemangkasaan meja kembali )

F. PEMETIKAN
Adalah pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat-syarat pengolahan.
1.Pemetikan jendangan
2.Pemetikan produksi
Pemetikan Jendangan
    Pemetikan yang dilakukan pada tahap awal setelah tanaman dipangkas untuk membentuk bidang petik yang lebar dan rata. Dimulai setelah 60 % areal kebun telah memenui syarat dijendang,. Dilakukan 6-10 kali petikan.
Pemetikan Produksi
    Dilakukan terus menerus dengan daur petik tertentu dan jenis petikan tertentu sampai tanaman dipangkas kembali.
         Rumus Petik : Menggambarkan daun yang dipetik dan daun yang ditinggalkan , makin banyak yang dipetik, Pemetikan makin kasar, makin tua semakin jelek kualitasnya. Satu cabang banyak yang dipetik kualitasnya semakin rendah tetapi kuantitasnya semakin banyak.
RUMUS-RUMUS PETIK
Pemetikan Serakah
Yang dipetik pucik peko saja dan kualitasnya tinggi
Pemetikan titik emas/titik putih
         Yang dipetik adalah :
                         P     +    1       /        K     +     1
                Yang dipetik         Yang ditinggalkan
           P = Peko
           K = Kepel
           1 = Daun normal
Pemetikan Halus
          P + 2/ K + 1 dan b + 1 / K + 1
Pemetikan Sedang
         P + 2/ K + 1 dan P + 3 muda / K + 1 dan b + 1 / k + 1
Pemetikan Kasar
         P + 3 / K + 1 dan b +1 / K + 1
Pemetikan Sangat Kasar
         P + 4 / K + 1 dan b +1 / K + 1
PROSESING TEH
Teh Hitam : Warna hitam kecoklatan kualitas lebih baik, ekspor
Teh Hijau   : Proses lebih sederhana, kualitas rendah, diperlukan sebagai bahan teh wangi.
Teh wangi, teh yang dicampur dengan bunga melati gambir (tajuk putih tangkai merah )
TAHAP PROSESING teh HITAM
1.Pelayuan
Dilakukan pada bak palayuan, panjang 3 m lebar 1 m tinggi 70 cm. Dasar bak berlubang, dari bawah dialirkan uap panas akan menghasilkan pucuk layu seragam.
2.Penggilingan Penggulungan
Pemecahan sel-sel daun ( tidak menghancurkan daun ) hasil gilingan ditampung (1-3 ayakan )
Maksud pengayakan : teh homogen sehingga memudahkan fermentasi
3.Fermentasi
Dilakukan di rak fermentasi, 4-5 susunan. Hasil gilingan yang sama harus pada satu rak.
Tempat fermentasi Kotak fermentasi Mempengaruhi hasilnya
4.Pengeringan/penggorengan
Menghilangkan air sampai kering alatnya seperti mollen
5.Sortasi/pemilihan
Dipilih yang betul-betul seragam. Pucuk peko, warnanya seragam, aroma enak, ukuranya seragam sebagai teh ekspor.
Penampungan teh 
         teh HIJAU
Diproses dari pemetikan kasar sampai sangat kasar, ada yang pakai pelayuan ada yang tidak, penggilingan sederhana tidak memakai ayakan, pengilingan langsung dikeringkan, tanpa sortasi dibeli oleh pabrik teh.
         teh WANGI
teh jelek dipisah antara daun tua, muda dan ranting diproses dicampur bunga melati gambir.

KELAPA SAWIT (Elaeis guinensis Jacq)
PEMELIHARAAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
TBM : 2,5 tahun (tahun I, tahun II, tahun III : 6 bulan)
Pemeliharaan TBM meliputi:
A.Konsolidasi
        Pemeriksaan situasi blok demi blok yang sudah ditanam untuk melihat kekurangannya, kemudian memperbaikinya
B.Pemeliharaan jalan.
        Pekerjaan peningkatan jalan terutama pengerasan perlu dilakukan karena frekuensi pemakainnya akan meningkat terus (angkutan pekerja, pupuk dan sebagainya).
C.Penyisipan tanaman
        Tanaman yang mati, rusak berat, sakit, abnormal perlu disisip/disulam segera.
D.Pemberantasan alang-alang
        Dengan wiping (melap/menyapukan kain yang telah dicelup dengan racun): campuran minyak tanah, solar, oli bekas.
E.Pemeliharaan piringan pokok
        Piringan harus dibersihkan dari gulma Radius piringan
H.Kastrasi atau Ablasi
        Pengebirian bunga jantan/betina muda pada TBM dilakukan sebulan sekali (dimulai umur 14 bulan, selama 10-12 bulan)
Kegunaan kastrasi:
a)      Merangsang pertumbuhan vegetatif; menghemat unsur hara
b)      Kondisi tanaman lebih bersih (mengurangi gangguan tikus)
c)       Kastrasi diikuti polinasi menyebabkan tandan lebih besar dan sempurna
d)      Saat ini kastrasi untuk menghasilkan buah sudah ditinggalkan karena biaya besar sekarang digunakan SPKS (Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit).
I.Penyerbukan (pollinasi)
        Digunakan SPKS, kumbang Elaedobius kamerenicus
J.Pemberantasan Hama dan Penyakit
        Kumbang tanduk, Belalang, Ulat Api, Penggerek bunga, Tikus, Babi Hutan, Gajah, Landak, Kera, Penyakit Tajuk.

PEMELIHARAAN TANAMAN   MENGHASILKAN
A.Pemeliharaan jalan, teras, parit dll
B.Pemberantasan gulma pada TM
C.Pemangkasan pelepah daun
    Fungsi pemangkasan :
                                a.sanitasi, mencegah hama dan penyakit
                                b.memperlancar penyerbukan
                                c.mempermudah panen.
                                d.menciptakan kondisi kerja yang baik dengan pekerja.
Ada 2 sistem pemangkasan
        songgo satu : umur kurang dari 10 tahun, pemotongan satu lingkaran dari tandan terbawah.
        Songgo dua : umur kurang dari 10 tahun dilakukan sampai 2 lingkaran ditinggalkan atau dua pelepah daun di bawah tandan matang tidak dipotong sedang selainnya yang berada di bawahnya harus dibuang.
D.Konsolidasi dan inventarisasi
E.Penjarangan , sampai pada tahun 1971 kepadatan 143 – 148 dijarangkan menjadi 130 pohon/ha. Varitas yang digunakan D X D dan T X D/ D X T . Saat ini D x P : 130 pohon/ha. Percobaan penjarangan pada prinsipnya dilakukan sebagai berikut :
  1. Selektip : abnormal, sakit, mati, ditumbang
  2. Sistematis: menurut pola tertentu ada beberapa macam yaitu : 1/5 ; 1/6 ; 1/7 ; 1/8 ; 1/9
F.Pemupukan tanaman menghasilkan.
    Teknik aplikasi, dosis, jenis pupuk dan lain-lain tergantung dari : jenis tanah, umur tanaman, tingkat produksi yang dicapai, realisasi pemupukan sebelumnya, jenis pupuk yang akan dipakai, Tenaga kerja yang tersedia, Keadaan penutup tanah, Analisa kadar hara daun. Jenis pupuk yang diberikan : N,P, K, Mg dan Bmeliputi Urea, TSP, KCl/MOP, Kieserite dan Borax.
a)      Urea 2 – 2,5 kg/pohon/ha                                                            
b)      MOP (KCl) 2,5 – 3 kg/pohon/ha   2 X aplikasi
c)       Kieserite 1 – 1,5  kg/pohon/ha
d)      TSP 0,75 –1 kg/pohon/ha              1 kali aplikasi                                    
e)      Borax 0,05 –0,1 kg/pohon/ha  2 kali aplikasi
        Dilakukan di awal musim hujan (I), dan akhir musim hujan (II)
Cara pemberian:
v      Pupuk ditabur merata pada jarak 50 cm dari pokok
v      Pupuk P, K, Mg, ditabur 1 – 3 meter dari pokok
v      Pupuk B jarak 30 – 50 cm dari pokok.

PENGOLAHAN
Tandan buah segar menjadi CPO melalui proses :
a.Pengangkutan buah ke pabrik.
        Buah segera diangkut ke pabrik. Buah yang tidak segera diolah akan menyebabkan Kandungan asam lemak bebas (free fatty acid/ffa) tinggi. Untuk menghindari KALB, paling lambat 8 jam harus sudah diolah. Buah diangkut dengan truk kemudian ditimbang lalu dimasukkan dalam lori perebusan  dengan kapasitas 2,5 ton/lori.
b.Perebusan
        Buah direbus dengan mengalirkan uap panas selama 60 menit suhu 125o C dengan tekanan 2,5 atm .
Maksud perebusan:
        Buah mudah dilepas dari tandannya
        Membunuh enzim penstimulir pembentukan asam lemak bebas.
        Daging buah lunak
        Memudahkan inti lepas dari cangkang
        Menambah kelembaban daging buah sehingga minyak mudah dikeluarkan.
c.Pelepasan buah dan pelumatan
        Tandan yang telah direbus masuk ke mesin pelepas buah (threser), buah yang lepas/rontok dibawa ke mesin pelumat (digester), sambil dilumat, buah diuapi supaya daging buah hancur dan lepas dari bijinya (memudahkan proses pengeluaran minyak/ekstraksi). Tandan kosong menuju tempat pembakaran (incinerator) digunakan sebagai bahan bakar. Sisa pembakaran diperoleh abu digunakan sebagai pupuk kalium.
d.Pengeluaran minyak
        Pengeluaran minyak dengan pengepresan (mesin pengepres type hydraulic) setelah daging buah lumat kemudian dipres untuk dipisahkan dari ampasnya.
 e.Pemurnian dan penjernihan minyak
        Minyak dari mesin pengepres mengandung 45 % sampai 55 % air, Lumpur dan bahan-bahan lainnya menuju ke tangki pemurnian (klarifikasi) akan diperoleh minyak murni 95 %, sisanya lumpur.
        Minyak murni ditampung dalam tangki, dipisahkan dengan air yang masih terkandung di dalamnya. Selanjutnya dilewatkan continuous vacuum drier sehingga diperoleh minyak dengan kadar air kurang dari 0,1 %. Lumpur disaring masuk dalam tangki kemudian dipanasi lagi untuk dipisahkan dengan kotorannya(klarifikasi)
f.Pemisahan biji dari sisa-sisa daging buah 
        Sisa pengepresan (ampas) masuk pada pembuangan sisa daging buah (depericarper). Pada proses pemisahan biji dari sabutnya digunakan proses pengeringan dan penghembusan sehingga serat-serat dan bahan –bahan lain yang kering/ringan terhembus keluar (ditampung) sebagai bahan bakar ketel uap.
g.Pengeringan dan pemisahan biji
        Biji dari depericarper masuk dalam silo untuk dikeringkan. Biji yang kering intinya mengkerut sehingga mudah lepas dari cangkangnya.

h.Pemisahan inti dari cangkangnya.
        Prinsipnya perbedaan berat jenis antara inti dan cangkang, dengan cara mengapungkan biji dalam larutan lempung (BJ 1,16) sehingga inti melayang dan cangkang mengendap di dasar. Alat pemisah cangkang dari inti disebut hydrocyclone separator. Inti dibawa ke silo kemudian dikeringkan dengan suhu 80o C . Inti kering dipak untuk diolah lebih lanjut. Cangkang digunakan sebagai bahan bakar/pengerasan jalan/arang karbon aktif.

KELAPA (Cocus nucifera L)
        Hasil
  1. - Memungut Hasil
                    Umur                 3 – 4 tahun   genjah
                                                6 – 7 tahun   dalam
                                                -+ 3   tahun   hibrida
                   - Saat memetik
                     Buah berumur -+ 12 bulan
       - Cara petik : Dipanjat, galah, kera
       - Giliran petikan:  1 – 3 bulan sekali
       - Banyak hasil             : 1.5 – 2 ton/ pohon/tahun
                                                                 
2. Menyimpan Buah Kelapa
Keuntungan       - Pengupasan lebih mudah
                                                                 - Tempurung kerin
                                                                 - Kandungan air putih lembaga                 ( Kopra )
                                                                 - Kualitas lebih baik
3. Pengolahan
                          Pengolahan Kopra
                                - Pengupasan sabut
                                - Membelah buah
                                - Mengeringkan
                                                a. Panas Matahari
                                                b. Menggarang di atas api
                                                c. Dengan udara yang dipanasakan
                                                 
        Minyak Kelapa
                Pengolahan seerhana
                Pengolahan cara modern
                Pengolahan destilasi
        Parutan Kelapa kering ( Dessicated coconut )
                Potongan – potongan kecil putih lembaga
        Serat sabut kelapa
                Serat Pintal, Serat Sikat
        Arang Tempurung
                Mengabsorbsi gas beracun
        Nira dan gula kelapa
                Nira : Memilih mayang perlakuan mayang, penyadapan gula kelapa : gula semut, gula merah
        Nata de Coco
                Air kelapa – fermentasi bakteroi leukonostoc messenteroides

Khasiat Sawi Hijau

Sawi (brassica juncea) termasuk ke dalam famili Curciferae merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Batang tanaman sawi pendek dan lebih langsing dari tanaman petsai. Ia mempunyai akar tunggang dengan banyak akar samping yang dangkal. Bunganya mirip petsai, tetapi rangkaian tandan lebih pendek. Ukuran kuntum bunganya lebih kecil dengan warna kuning pucat spesifik. Bijinya berukuran kecil dan berwarna hitam kecokelatan serta terdapat dalam kedua sisi dinding sekat polong yang gemuk.
Sawi Hijau diketahui banyak mengandung serat, vitamin A, vitamin B, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat besi, dan protein. Dengan kandungannya tersebut, Sawi Hijau berkhasiat untuk mencegah kanker, hipertensi, dan penyakit jantung; membantu kesehatan sistem pencernaan; mencegah dan mengobati penyakit pelagra; serta menghindarkan ibu hamil dari anemia.

sumber: http://khasiatbuah.com/sawi-hijau.htm

PANDUAN MENANAM SAWI

PANDUAN MENANAM SAWI
PENYEDIAAN TANAH
Tanah perlu dibajak dan digembur sedalam 15-20cm. Kemudian batas yang berukuran 1.2m lebar, 7.5m panjang dan
20-30 cm tinggi disediakan.
PENANAMAN
Biji benih sawi boleh ditanam terus ke atas batas. Sebanyak 1.5kg biji benih digunakan untuk sehektar. Sebelum
menanam, biji benih dirawat dengan racun kulat thiram dan digaulkan denagn pasir halus atau tanah peroi dan di tabur
sama rata ke dalam jalur-jalur pada batas. Selepas 10-14 hari, penjarangan di buat mengikut ukuran yang disyorkan,
iaitu 20cm antara baris (alur) dan 10cm antara pokok.
PEMBAJAAN
Bagi tanah mineral, baja organan digaulkan ke dalam batas untuk menentukan kesuburan pokok. Pembajaan yang
disyorkan adalah seperti berikut:-
0.25 tan 0.4 kg NPK 15:15:15 3 minggu 3
0.25 tan 0.4 kg NPK 15:15:15 2 minggu 2
4 tan 6 kg Baja Organan Sebelum menanam 1
Kadar/hektar Kadar/Batas Jenis Baja Masa Pusingan
PENGUTIPAN HASIL
Daun sawi boleh dikutip 28-30 hari selepas menyemai. Sayur ini dipungut dengan memotong pada paras tanah.
Hasilnya boleh juga dipungut apabila pokok mengeluarkan bunga. Pengeluaran hasil adalah di antara 10-16 tan/ha.
dan hasil purata ialah 14 tan/ha.
PENGAIRAN
Sawi memerlukan air yang banyak untuk tumbesarannya. Penyiraman air dua kali sehari dalam musim panas, secara
manual atau sistem pengairan renjis adalah disyorkan.
KAWALAN RUMPAI
Kawalan rumpai dilakukan secara manual dilakukan dua kali sepanjang umur pokok. Racun glifosinate ammonium
boleh digunakan di keliling batas dan parit.
KAWALAN SERANGGA DAN PENYAKIT
Di antara serangga dan penyakit utama yang menyerang tanaman sawi ialah:
Cabut dan buang pokok yang berpenyakit. Reput Daun ( Leaf Rot) (Corticum solani)
Rawat biji benih dengan thiram. Bintik Daun( Leaf spot) (Cercospora spp.)
Rawat biji benih dengan thiram. Amalkan tanaman giliran dan saliran yang
baik.
Reput Lembut ( Erwina carotovora)
Sembur racun Bacillus thuringiensis. Amalkan tanaman giliran. Ulat Plutela (Pluttel xylostella)
Sembur racun fenvalerate Ulat Pangkas (Cut Worm) ( Agrotis xpsilon)
Sembur racun malathion Kumbang Kutu ( Phyliotera sinuata Ateph)
Sembur racun fenvalerate Ulat Ratus (Army Worm) ( Spodoptera litura)
Kawalan Jenis Serangga / Penyakit

sumber: http://www.organikpro.com/files/Sawi-Panduan_Menanam.pdf

Sawiiiiii



Salah satu jenis sayur yang mudah dibudidayakan adalah tanaman sawi. Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim. Masa panenpun juga terbilang cukup pendek, setelah 40 hari ditanam sawi sudah dapat dipanen.
Disamping kemudahan dalam proses budidaya, sayur sawi juga banyak dijadikan sebagai peluang bisnis karena peminatnya yang cukup banyak. Permintaan pasarnya juga cukup stabil, sehingga resiko kerugian petani sangat kecil.
Beberapa jenis sawi yang saat ini cukup popular dan banyak dikonsumsi masyarakat, antara lain sawi hijau, sawi putih dan sawi pakcoy atau caisim. Dari ketiga jenis sawi tersebut, pakcoy termasuk jenis yang banyak dibudidayakan petani saat ini. Batang dan daunnya yang lebih lebar dari sawi hijau biasa, membuat sawi jenis ini lebih sering digunakan masyarakat dalam berbagai menu masakan. Hal ini tentu memberikan prospek bisnis yang cukup cerah bagi para petani sawi pakcoy, karena permintaan pasarnya cukup tinggi.
Untuk membudidayakan sawi pakcoy, sebaiknya pilih daerah yang memiliki suhu 15-30° celcius, dan memiliki curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Sehingga tanaman ini cukup tahan untuk dibudidayakan di dataran rendah. Tahapan budidaya sawi pakcoy di dataran tinggi dan di dataran rendah juga tidak terlalu berbeda, yaitu meliputi penyiapan benih, pengolahan lahan, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta proses pemeliharaan tanaman. Berikut kami berikan informasi tahapan budidaya sayur sawi pakcoy yang dapat membantu Anda.
Pemilihan bibit
Tahapan budidaya sawi pakcoy, dimulai dengan pemilihan bibit. Karena bibit merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha ini, pilihlah bibit yang terbaik sebelum Anda menanamnya. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain berbentuk bulat, kecil-kecil, permukaannya licin mengkilap dan agak keras, warna kulit bibit cokelat kehitaman.
Selain itu perhatikan pula tempat penyimpanan bibit sawi, agar kualitasnya tidak menurun atau bususk sebelum ditanam. Oleh karena itu perhatikan lama penyimpanan, suhu, dan kadar air tempat penyimpanan. Sebaiknya

bungkus bibit dengan kemasan aluminium foil agar tidak rusak dan bisa tertutup rapat.
Pembibitan dimulai dengan menyiapkan media tanam berupa bedengan dengan ukuran satu meter persegi, kemudian diberikan pupuk terlebih dahulu. Pupuk yang digunakan adalah 10 kg pupuk kandang, pupuk urea sebanyak 20 gram, pupuk TSP sebanyak 10 gram, dan pupuk KCL sebanyak 7,5 gram. Pembibitan dilakukan dengan menabur benih di seluruh media tanam secukupnya, sesuai dengan luas lahan yang akan Anda gunakan untuk budidaya. Biasanya takaran idealnya 750 gram bibit untuk 1 hektar lahan.
Setelah ditebari bibit, media ditutupi tanah kembali dan dilakukan penyiraman setiap hari dengan menggunakan penyemprot. Selanjutnya sawi akan dipindahkan ke lahan tanam yang lebih besar, setelah berusia 3 minggu. Dengan jarak tanam antar bibit 20 cm x 20 cm.
Persiapan lahan (bedengan)
Seminggu sebelumnya untuk mengembalikan kegemburan tanah, lakukan pencangkulan lahan terlebih dahulu dan berikan pupuk kandang 20 ton/ha, TSP 100 kg/ha, dan 75 kg/ha. Dan menjaga kadar pH tanah, kandungan pH yang dianjurkan untuk tanaman sawi adalah 6-7.
Selanjutnya buatlah bedengan dengan tinggi 40 cm, lebar 120 cm, dan panjang 100 meter. Sedangkan jarak antar bedenagn yaitu 30 cm, yang kemudian dibuat parit dengan diisi air setinggi 20 cm untuk penyediaan air bagi tanaman.
Pemeliharaan
Setelah bibit ditanam, lakukan pemeliharaan meliputi penyiraman, penjarangan (mencabuti tanaman yang tumbuh terlalu rapat), penyulaman (penggantian tanaman yang mati atau rusak), pembersihan gulma, dan pemupukan tambahan yang diberikan pada saat tanaman berumur 3 minggu.
Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pagi atau sore hari. Disamping itu jaga tanaman dari hama dan penyakit. Biasanya hama penyakit yang menyerang yaitu ulat dan karat daun.
Panen
Setelah berumur 40 hari, tanaman sawi pakcoy sudah bisa dipanen. Caranya dengan mencabut tanaman hingga akarnya. Panen bisa dilakukan setiap minggu sekali, dengan mengatur waktu tanam satu bendengan dengan bendengan lainnya.

Sumber: 
http://budidayanews.blogspot.com/2011/05/budidaya-sayur-sawi.html

Selasa, 25 Oktober 2011

Apa beda fisiologi tanaman dan fisiologi tumbuhan???

sumber dari materi staff lab ilmu tanaman pertanian UGM
Bedanya:
1. fisiologi tanaman adalah mempelajari proses dalam tubuh tanaman secara individu dan populasi
2.fisiologi tumbuhan adalah mempelajari proses dalam tubuh tumbuhan secara umum pada tingkatan molekuler dan seluler