THE (CAMELIA SIMENSIS)
Pemangkasan pada kebun Seedling
A.Pemangkasan indung ( centering )
Diameter batang 2-3 cm, tinggi lebih kurang 90 cm-1 m, dipotong dengan ketinggian 12-15 cm dari tanah tujuan : tanaman mempunyai percabangan yang banyak.Mempertahankan tinggi tanaman dalam bidang petik.
B.Pemangkasan bentuk
Setelah tanaman berumur ½ - 2 tahun, panjang 40 cm dari permukaan tanah. Tujuan : membentuk frame ( bidang petik ) yang melebar.
C.Pemangkasan meja
Ketinggian 60 cm dari permukaan tanah
D.Pemangkasan bersih
Dari ketinggian 140 cm menuju kembali ke pangkas meja (menghilangkan cabang cacing ). Dilakukan 4-5 kali sampai umur30-40 tahun
E.Pemangkasan leher akar
Pemangkasaan berat pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah dengan maksud untuk replanting.
Pemangkasasan kebun dari stek
Bibit stek ditanam tinggi 30-40 cm, setelah tumbuh sampai 60 cm, pucuk dipotong sehingga akan mengeluarkan cabang dan tunas baru yang keluar sampai ketinggian 5 cm di atas bidang petik baru dilakukan pemetikan ( ke pemangkasaan meja kembali )
F. PEMETIKAN
Adalah pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat-syarat pengolahan.
1.Pemetikan jendangan
2.Pemetikan produksi
Pemetikan Jendangan
Pemetikan yang dilakukan pada tahap awal setelah tanaman dipangkas untuk membentuk bidang petik yang lebar dan rata. Dimulai setelah 60 % areal kebun telah memenui syarat dijendang,. Dilakukan 6-10 kali petikan.
Pemetikan Produksi
Dilakukan terus menerus dengan daur petik tertentu dan jenis petikan tertentu sampai tanaman dipangkas kembali.
Rumus Petik : Menggambarkan daun yang dipetik dan daun yang ditinggalkan , makin banyak yang dipetik, Pemetikan makin kasar, makin tua semakin jelek kualitasnya. Satu cabang banyak yang dipetik kualitasnya semakin rendah tetapi kuantitasnya semakin banyak.
RUMUS-RUMUS PETIK
Pemetikan Serakah
Yang dipetik pucik peko saja dan kualitasnya tinggi
Pemetikan titik emas/titik putih
Yang dipetik adalah :
P + 1 / K + 1
Yang dipetik Yang ditinggalkan
P = Peko
K = Kepel
1 = Daun normal
Pemetikan Halus
P + 2/ K + 1 dan b + 1 / K + 1
Pemetikan Sedang
P + 2/ K + 1 dan P + 3 muda / K + 1 dan b + 1 / k + 1
Pemetikan Kasar
P + 3 / K + 1 dan b +1 / K + 1
Pemetikan Sangat Kasar
P + 4 / K + 1 dan b +1 / K + 1
PROSESING TEH
Teh Hitam : Warna hitam kecoklatan kualitas lebih baik, ekspor
Teh Hijau : Proses lebih sederhana, kualitas rendah, diperlukan sebagai bahan teh wangi.
Teh wangi, teh yang dicampur dengan bunga melati gambir (tajuk putih tangkai merah )
TAHAP PROSESING teh HITAM
1.Pelayuan
Dilakukan pada bak palayuan, panjang 3 m lebar 1 m tinggi 70 cm. Dasar bak berlubang, dari bawah dialirkan uap panas akan menghasilkan pucuk layu seragam.
2.Penggilingan Penggulungan
Pemecahan sel-sel daun ( tidak menghancurkan daun ) hasil gilingan ditampung (1-3 ayakan )
Maksud pengayakan : teh homogen sehingga memudahkan fermentasi
3.Fermentasi
Dilakukan di rak fermentasi, 4-5 susunan. Hasil gilingan yang sama harus pada satu rak.
Tempat fermentasi Kotak fermentasi Mempengaruhi hasilnya
4.Pengeringan/penggorengan
Menghilangkan air sampai kering alatnya seperti mollen
5.Sortasi/pemilihan
Dipilih yang betul-betul seragam. Pucuk peko, warnanya seragam, aroma enak, ukuranya seragam sebagai teh ekspor.
Penampungan teh
teh HIJAU
Diproses dari pemetikan kasar sampai sangat kasar, ada yang pakai pelayuan ada yang tidak, penggilingan sederhana tidak memakai ayakan, pengilingan langsung dikeringkan, tanpa sortasi dibeli oleh pabrik teh.
teh WANGI
teh jelek dipisah antara daun tua, muda dan ranting diproses dicampur bunga melati gambir.
KELAPA SAWIT (Elaeis guinensis Jacq)
PEMELIHARAAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
TBM : 2,5 tahun (tahun I, tahun II, tahun III : 6 bulan)
Pemeliharaan TBM meliputi:
A.Konsolidasi
Pemeriksaan situasi blok demi blok yang sudah ditanam untuk melihat kekurangannya, kemudian memperbaikinya
B.Pemeliharaan jalan.
Pekerjaan peningkatan jalan terutama pengerasan perlu dilakukan karena frekuensi pemakainnya akan meningkat terus (angkutan pekerja, pupuk dan sebagainya).
C.Penyisipan tanaman
Tanaman yang mati, rusak berat, sakit, abnormal perlu disisip/disulam segera.
D.Pemberantasan alang-alang
Dengan wiping (melap/menyapukan kain yang telah dicelup dengan racun): campuran minyak tanah, solar, oli bekas.
E.Pemeliharaan piringan pokok
Piringan harus dibersihkan dari gulma Radius piringan
H.Kastrasi atau Ablasi
Pengebirian bunga jantan/betina muda pada TBM dilakukan sebulan sekali (dimulai umur 14 bulan, selama 10-12 bulan)
Kegunaan kastrasi:
a) Merangsang pertumbuhan vegetatif; menghemat unsur hara
b) Kondisi tanaman lebih bersih (mengurangi gangguan tikus)
c) Kastrasi diikuti polinasi menyebabkan tandan lebih besar dan sempurna
d) Saat ini kastrasi untuk menghasilkan buah sudah ditinggalkan karena biaya besar sekarang digunakan SPKS (Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit).
I.Penyerbukan (pollinasi)
Digunakan SPKS, kumbang Elaedobius kamerenicus
J.Pemberantasan Hama dan Penyakit
Kumbang tanduk, Belalang, Ulat Api, Penggerek bunga, Tikus, Babi Hutan, Gajah, Landak, Kera, Penyakit Tajuk.
PEMELIHARAAN TANAMAN MENGHASILKAN
A.Pemeliharaan jalan, teras, parit dll
B.Pemberantasan gulma pada TM
C.Pemangkasan pelepah daun
Fungsi pemangkasan :
a.sanitasi, mencegah hama dan penyakit
b.memperlancar penyerbukan
c.mempermudah panen.
d.menciptakan kondisi kerja yang baik dengan pekerja.
Ada 2 sistem pemangkasan
songgo satu : umur kurang dari 10 tahun, pemotongan satu lingkaran dari tandan terbawah.
Songgo dua : umur kurang dari 10 tahun dilakukan sampai 2 lingkaran ditinggalkan atau dua pelepah daun di bawah tandan matang tidak dipotong sedang selainnya yang berada di bawahnya harus dibuang.
D.Konsolidasi dan inventarisasi
E.Penjarangan , sampai pada tahun 1971 kepadatan 143 – 148 dijarangkan menjadi 130 pohon/ha. Varitas yang digunakan D X D dan T X D/ D X T . Saat ini D x P : 130 pohon/ha. Percobaan penjarangan pada prinsipnya dilakukan sebagai berikut :
- Selektip : abnormal, sakit, mati, ditumbang
- Sistematis: menurut pola tertentu ada beberapa macam yaitu : 1/5 ; 1/6 ; 1/7 ; 1/8 ; 1/9
F.Pemupukan tanaman menghasilkan.
Teknik aplikasi, dosis, jenis pupuk dan lain-lain tergantung dari : jenis tanah, umur tanaman, tingkat produksi yang dicapai, realisasi pemupukan sebelumnya, jenis pupuk yang akan dipakai, Tenaga kerja yang tersedia, Keadaan penutup tanah, Analisa kadar hara daun. Jenis pupuk yang diberikan : N,P, K, Mg dan Bmeliputi Urea, TSP, KCl/MOP, Kieserite dan Borax.
a) Urea 2 – 2,5 kg/pohon/ha
b) MOP (KCl) 2,5 – 3 kg/pohon/ha 2 X aplikasi
c) Kieserite 1 – 1,5 kg/pohon/ha
d) TSP 0,75 –1 kg/pohon/ha 1 kali aplikasi
e) Borax 0,05 –0,1 kg/pohon/ha 2 kali aplikasi
Dilakukan di awal musim hujan (I), dan akhir musim hujan (II)
Cara pemberian:
v Pupuk ditabur merata pada jarak 50 cm dari pokok
v Pupuk P, K, Mg, ditabur 1 – 3 meter dari pokok
v Pupuk B jarak 30 – 50 cm dari pokok.
PENGOLAHAN
Tandan buah segar menjadi CPO melalui proses :
a.Pengangkutan buah ke pabrik.
Buah segera diangkut ke pabrik. Buah yang tidak segera diolah akan menyebabkan Kandungan asam lemak bebas (free fatty acid/ffa) tinggi. Untuk menghindari KALB, paling lambat 8 jam harus sudah diolah. Buah diangkut dengan truk kemudian ditimbang lalu dimasukkan dalam lori perebusan dengan kapasitas 2,5 ton/lori.
b.Perebusan
Buah direbus dengan mengalirkan uap panas selama 60 menit suhu 125o C dengan tekanan 2,5 atm .
Maksud perebusan:
Buah mudah dilepas dari tandannya
Membunuh enzim penstimulir pembentukan asam lemak bebas.
Daging buah lunak
Memudahkan inti lepas dari cangkang
Menambah kelembaban daging buah sehingga minyak mudah dikeluarkan.
c.Pelepasan buah dan pelumatan
Tandan yang telah direbus masuk ke mesin pelepas buah (threser), buah yang lepas/rontok dibawa ke mesin pelumat (digester), sambil dilumat, buah diuapi supaya daging buah hancur dan lepas dari bijinya (memudahkan proses pengeluaran minyak/ekstraksi). Tandan kosong menuju tempat pembakaran (incinerator) digunakan sebagai bahan bakar. Sisa pembakaran diperoleh abu digunakan sebagai pupuk kalium.
d.Pengeluaran minyak
Pengeluaran minyak dengan pengepresan (mesin pengepres type hydraulic) setelah daging buah lumat kemudian dipres untuk dipisahkan dari ampasnya.
e.Pemurnian dan penjernihan minyak
Minyak dari mesin pengepres mengandung 45 % sampai 55 % air, Lumpur dan bahan-bahan lainnya menuju ke tangki pemurnian (klarifikasi) akan diperoleh minyak murni 95 %, sisanya lumpur.
Minyak murni ditampung dalam tangki, dipisahkan dengan air yang masih terkandung di dalamnya. Selanjutnya dilewatkan continuous vacuum drier sehingga diperoleh minyak dengan kadar air kurang dari 0,1 %. Lumpur disaring masuk dalam tangki kemudian dipanasi lagi untuk dipisahkan dengan kotorannya(klarifikasi)
f.Pemisahan biji dari sisa-sisa daging buah
Sisa pengepresan (ampas) masuk pada pembuangan sisa daging buah (depericarper). Pada proses pemisahan biji dari sabutnya digunakan proses pengeringan dan penghembusan sehingga serat-serat dan bahan –bahan lain yang kering/ringan terhembus keluar (ditampung) sebagai bahan bakar ketel uap.
g.Pengeringan dan pemisahan biji
Biji dari depericarper masuk dalam silo untuk dikeringkan. Biji yang kering intinya mengkerut sehingga mudah lepas dari cangkangnya.
h.Pemisahan inti dari cangkangnya.
Prinsipnya perbedaan berat jenis antara inti dan cangkang, dengan cara mengapungkan biji dalam larutan lempung (BJ 1,16) sehingga inti melayang dan cangkang mengendap di dasar. Alat pemisah cangkang dari inti disebut hydrocyclone separator. Inti dibawa ke silo kemudian dikeringkan dengan suhu 80o C . Inti kering dipak untuk diolah lebih lanjut. Cangkang digunakan sebagai bahan bakar/pengerasan jalan/arang karbon aktif.
KELAPA (Cocus nucifera L)
Hasil
- - Memungut Hasil
Umur 3 – 4 tahun genjah
6 – 7 tahun dalam
-+ 3 tahun hibrida
- Saat memetik
Buah berumur -+ 12 bulan
- Cara petik : Dipanjat, galah, kera
- Giliran petikan: 1 – 3 bulan sekali
- Banyak hasil : 1.5 – 2 ton/ pohon/tahun
2. Menyimpan Buah Kelapa
Keuntungan - Pengupasan lebih mudah
- Tempurung kerin
- Kandungan air putih lembaga ( Kopra )
- Kualitas lebih baik
3. Pengolahan
• Pengolahan Kopra
- Pengupasan sabut
- Membelah buah
- Mengeringkan
a. Panas Matahari
b. Menggarang di atas api
c. Dengan udara yang dipanasakan
Minyak Kelapa
Pengolahan seerhana
Pengolahan cara modern
Pengolahan destilasi
Parutan Kelapa kering ( Dessicated coconut )
Potongan – potongan kecil putih lembaga
Serat sabut kelapa
Serat Pintal, Serat Sikat
Arang Tempurung
Mengabsorbsi gas beracun
Nira dan gula kelapa
Nira : Memilih mayang perlakuan mayang, penyadapan gula kelapa : gula semut, gula merah
Nata de Coco
Air kelapa – fermentasi bakteroi leukonostoc messenteroides
Tidak ada komentar:
Posting Komentar